Karya NurAkmal
Pagi yang cerah itu aku, Ina, Dewi
dan Revan pergi sekolah sama-sama, kami berjalan kaki 1 km dari rumah ke
skekolah, ya…? Walaupun capek tapi tetap semangat!
Ina adalah sahabt aku yang paling
baik, polos, lugu dan pintar.kami sering pulang bareng, nasib kami juga
kadang-kandang sama, sama-sam lagi galau, sedih…ha..ha..ha..(ketawa kami bikin
ambruk rumah orang!). sekarang aku akan menceritakan kisah sahabatku Ina.
Sebelumnya masa remaja hanyalah
masa menemukan jati diri dan pasangan hidup. Ina sahabat setiaku sekarang dia
sangat bahagia mempunyai pacar yang tampan,pinter, dan baik budi lagi, tapi
sayangnya selama ada Intan dalam kehidupan Rendi, dia semakin berubah… ya
walaupun kehadirannya hanya seorang sahabat bagi Rendi, tapi lama-lama secara
logika nie… bisa jadi pacar loe…
Huuft…!! Ina hanya menghembusnafas
panjang kali lebar, sekarang yang ada dalam pikiran Ina, Mengapa…mengapa…dan
mengapa!! Dia harus ada dalam kehidupan kami… apakah aku berdosa, salah aku ap?
Sehingga nasibku jauh lebih buruk dari awalnya! Rendi hanya menunduk dan merasa
bersalah kepada Ina, tapi dia tidak mau minta maaf dan tidak mau menjauhi
intan, dia semakin hari semakin sayang dan perhatian sama intan, di karenakan
intan difonis dokter mengidap penyakit kanker otak, tiap hari, detik, wktu
rendi mengantar-jemput Intan, sedangkan Ina terus bersabar, karena ia tau sikap
Rendi begitu dikarenakan Intang sedang sakit. Tapi, apakah harus berlebihan
seperti itu? Gak juga kan? Hari demmi hari, bulan demi bulan berlalu, hal ini
tetap sama Ina dan Rendi hanya status doan, sedangkan Intan dan Rendi statusnya
sahabat, tapi faktanya mereka seperti berpacaran.
“Ya Allah SWT, apa yang harus aku
lakukan? Apakah aku harus berpisah dengan Rendiatau memaksa Rendi untuk
menjauhi Intan? Aku Bingung! Bingung…bingung banget !”. siang itu Ina beranikan
diri untuk ngomong serius, 4 mata dengan Rendi, kami jumpa di depan sekola.
Ina :
Ren…salah aku ap?
Rendi :
maksudnya?
Ina : kamu masih kek dulu kan?
Rendi : iya, aku masih kek dulu Ina
Ina : kamu
bohong! Buktinya kamu selalu sama intan! Sahabat! Kawanku selalu mencemooh aku,
Karna kamu terlalu dekat dengan intan, sekarang keputusan ada di tangan kamu!
Rendi : Na! aku
ngak bisa millih! Kamu jangan egois, dia sakit na, sakit parah dan dia butuh
aku!
Ina : aku juga
butuh kamu Ren.! Sangat butuh!
Ina
hanya bisa menangis.
***
Pagi itu Ina pergi kesekolah, dia
pengen banget di jemput sama Rendi tapi sayang Rendi duluan janjian sama Intan.
Terpaksa Ina pergi sendiri. Bel tanda masuk pun berbunyi. Buk Indah masuk, tapi
Ina belum juga dating. Tiba-tiba salah seorang guru memberi kabar bahwa Ina
meninggal dunia dikarenakan kecelakaan saat menuju ke sekolah. Rendi dan
sahabat lainnya berlari menuju kerumah Ina. Rendi hanya menangis dan tertunduk
melihat mayat Ina saat di makamkan. Lalu mama Ina mendekati Rendi dan memberi
sepucuk surat yang ditinggalkan oleh Ina. Khsus untuk Rendi kekasihnya. Dalam
surat itu tertulis
Dear Rendi
Rendi… aku sayang sama kamu, aku
ingin seperti Intan yang disayanng dan di manjain sama kamu. Ya Allah SWT, aku
ingin di beri penyakit yang leih dari Intan agar aku bisa sepertin Intan. Ren?
Kapan kamu ada waktu untukku, aku ingin cerita banyak sama kamu?
Love
Ina
0 comments :
Post a Comment