Sunday, 22 December 2013

Karya Julian Restieanty



Malam telah menunjukkan pukul 22:30. Anri asik dengan laptop dan bermain game di Facebook. Gadis ini sangat suka begadang walaupun hanya sekedar chattingan dan bermain game. Dia anak k-2 dari 3 bersaudara, dengan sifatnya yang tomboy itu, dia bisa mendapatkan banyak teman lelaki, tapi anehnya, si tomboy ini bisa menari, kalau dipikir-pikir, mana mungkin sich, seorang gadis tomboy bisa menari? Tapi, itulah kenyataannya.
             Malam semakin larut, Anri masih saja chattingan dengan teman barunya di facebook, temannya itu bernama Kiriya dia berasal dari Brunai darussalam, sebelumnya Kiriya berasal dari Medan, sekarang dia tinggal di Brunai darussalam dan sudah menjadi warga Negara Brunai darussalam. Kiriya adalah seorang mahasiswa terpandai di Universitasnya, dia juga sering di kirim ke berbagai Negara untuk mengikuti berbagai perlombaan, dan juga dia sering di undang oleh Dubes-Dubes Negara lain. Anri sangat tertarik akan kepintaran dan ia sangat kagum kepada Kiriya.
             Hari demi hari mereka selalu memberi kabar melalui Facebook.Anri sangat kagum kepada Kiriya, sampai-sampai ia jauh cinta kepada Kiriya. Setiap hari Anri memberikan perhatian dan semangat untuknya. Pada suatu malam, Kiriya pun mengatakan hal yang serius dalam candaan mereka.
Kiriya        : Seandainya saja aku bisa menyentuh hati kecil mu itu…
Anri           : ha ha ha becanda nya kelewatan ah!! Uda nyentuh2 perasaan.. :D
Kiriya        : gak qoc dx, bisa gak qlo adx ngasih kesempatan buat abg, tuk nyentuh hati adx…
Anri           : udh ah..!! susah tau nyentuh perasaan anri bg… ud cukup di sakiti.. J
Kiriya        : suatu saat adx bakal tau sndiri, betapa serius nya abg sam perasaan abg ini.. J
Anri           : J BTW.. abg ud sholat isya??? Disini ud tengah malam..
Kiriya       : bntr lagi bru isya dx q.. ywdh tdur geh snah… besok sekolah kn??? Jangan sampek telat tuu
Anri           : Ok siippp boss… ne pun mw tdur,,, bye abg .. Assalamu’alaikum see U next time
Kiriya        : see U too Wa’alaikumsalam
                Esok pagi nya , Anri datang kesekolah dengan wajah yang ceria, dan ia menceritakan apa yang terjadi semalam bersama sahabatnya Sayu. “jangan terlalu menaruh harapan sama orang yang belum Anri knl,Anri kn Cuma kenal dia di Facebook, ntr sakit hati lagi tuu” kata Sayu yang khawatir kepada sahabatnya itu. “siipp booss..!! Anri bakal inget qoc…mksh yaaa…” jawab Anri dengan cerianya. Sepulang sekolah, ia pun sholat, makan dan langsung menghidupkan laptop nya demi Chat dengan Kiriya. Tiba-tiba “yaahh… Kiriya ndak ON.. mungkin dia lagi kuliah ya..kn disanah masih pagi..” kata Anri.



             Magrib pun tiba, selesai sholat magrib dan makan malam, Anri pun langsung menghidupkan laptopnya, dan dia sangat senang karena Kiriya ON di facebook. baru saja Anri hendak menyapanya, tau-taunya Kiriya lah yang lebih dulu menyapa. Setelah sekian lama Chattingan, Kiriya pun menyatakan perasaannya yang ia berfikir, hatinya sudah mantap hanya untuk Anri walaupun ia belum kenal bagaimana rupa wajahnya Anri
Kiriya        : dx… mau gak jadi pacar abg?? Abg syg sm adx.. abg gak tau knp perasaan abg gni..
Anri           : weess slow bg… jgan buru2.. qt baru kenal di FB dan qta blom pernah jumpa
Kiriya        : Yes I know Honey, but I love U.. 
Anri           : I’m so sorry brother.. U are too perfect, and I do not deserve to be in your heart
Kiriya        : Are U sure?? Trust me..
Anri           : yeah, I’m sure.. should we establish fraternity. And about we mate,surely Allah will bring us in     the future, and it will unite us in one family.
Kiriya        : MasyaAllah, Very soft heart, anyone who will be there with U, he was very lucky to get a soft-hearted woman like U
Anri           : aahh abg lebay (-_-) udah ah.. ud telat ne.. Anri tdur dulu ya..  Assalamu’alaikum
Kiriya        : ok honey… have a nice dream, Wa’alaikumsalam 

             Entah apa yang Anri pikirkan, bukannya ia sangat mengagumi Kiriya? Aahh itu lah perasaan, Anri hanya merasa kagum dia memang mencintai Kiriya, tapi itu semua nihil baginya, walaupun ia sangat sedih, dan sangat menyesal,, tapi itulah keputusan yang sudah ia ambil.
Karya NurAkmal




                   Pagi yang cerah itu aku, Ina, Dewi dan Revan pergi sekolah sama-sama, kami berjalan kaki 1 km dari rumah ke skekolah, ya…? Walaupun capek tapi tetap semangat!
              Ina adalah sahabt aku yang paling baik, polos, lugu dan pintar.kami sering pulang bareng, nasib kami juga kadang-kandang sama, sama-sam lagi galau, sedih…ha..ha..ha..(ketawa kami bikin ambruk rumah orang!). sekarang aku akan menceritakan kisah sahabatku Ina.
              Sebelumnya masa remaja hanyalah masa menemukan jati diri dan pasangan hidup. Ina sahabat setiaku sekarang dia sangat bahagia mempunyai pacar yang tampan,pinter, dan baik budi lagi, tapi sayangnya selama ada Intan dalam kehidupan Rendi, dia semakin berubah… ya walaupun kehadirannya hanya seorang sahabat bagi Rendi, tapi lama-lama secara logika nie… bisa jadi pacar loe…
              Huuft…!! Ina hanya menghembusnafas panjang kali lebar, sekarang yang ada dalam pikiran Ina, Mengapa…mengapa…dan mengapa!! Dia harus ada dalam kehidupan kami… apakah aku berdosa, salah aku ap? Sehingga nasibku jauh lebih buruk dari awalnya! Rendi hanya menunduk dan merasa bersalah kepada Ina, tapi dia tidak mau minta maaf dan tidak mau menjauhi intan, dia semakin hari semakin sayang dan perhatian sama intan, di karenakan intan difonis dokter mengidap penyakit kanker otak, tiap hari, detik, wktu rendi mengantar-jemput Intan, sedangkan Ina terus bersabar, karena ia tau sikap Rendi begitu dikarenakan Intang sedang sakit. Tapi, apakah harus berlebihan seperti itu? Gak juga kan? Hari demmi hari, bulan demi bulan berlalu, hal ini tetap sama Ina dan Rendi hanya status doan, sedangkan Intan dan Rendi statusnya sahabat, tapi faktanya mereka seperti berpacaran.
              “Ya Allah SWT, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus berpisah dengan Rendiatau memaksa Rendi untuk menjauhi Intan? Aku Bingung! Bingung…bingung banget !”. siang itu Ina beranikan diri untuk ngomong serius, 4 mata dengan Rendi, kami jumpa di depan sekola.
Ina         :  Ren…salah aku ap?
Rendi     :  maksudnya?
Ina         : kamu masih kek dulu kan?


Rendi     : iya, aku masih kek dulu Ina
Ina       : kamu bohong! Buktinya kamu selalu sama intan! Sahabat! Kawanku selalu mencemooh aku, Karna kamu terlalu dekat dengan intan, sekarang keputusan ada di tangan kamu!
Rendi   : Na! aku ngak bisa millih! Kamu jangan egois, dia sakit na, sakit parah dan dia butuh aku!
Ina       : aku juga butuh kamu Ren.! Sangat butuh!
            Ina hanya bisa menangis.

***
              Pagi itu Ina pergi kesekolah, dia pengen banget di jemput sama Rendi tapi sayang Rendi duluan janjian sama Intan. Terpaksa Ina pergi sendiri. Bel tanda masuk pun berbunyi. Buk Indah masuk, tapi Ina belum juga dating. Tiba-tiba salah seorang guru memberi kabar bahwa Ina meninggal dunia dikarenakan kecelakaan saat menuju ke sekolah. Rendi dan sahabat lainnya berlari menuju kerumah Ina. Rendi hanya menangis dan tertunduk melihat mayat Ina saat di makamkan. Lalu mama Ina mendekati Rendi dan memberi sepucuk surat yang ditinggalkan oleh Ina. Khsus untuk Rendi kekasihnya. Dalam surat itu tertulis
Dear Rendi
              Rendi… aku sayang sama kamu, aku ingin seperti Intan yang disayanng dan di manjain sama kamu. Ya Allah SWT, aku ingin di beri penyakit yang leih dari Intan agar aku bisa sepertin Intan. Ren? Kapan kamu ada waktu untukku, aku ingin cerita banyak sama kamu?
                                                                                                            Love
                                                                                                             Ina


 

Karya Ayu Sakinah



Semua rasa ini menjadi satu. Benci, marah, kecewa dan geram. Tapi aku tidak tau pada siapa akuu harus meluahkan rasa ini, sementara sumber dari rasa itu tak tau ada diman. Oh,, Tuhan andaikan raja Adam berdiri dihadapanku, ku pastikan ia menyesal mebuatku jadi begini. “sayang… sampai detik ini setelah 2 minggu yang lalu aku hanya bisa bertanya… Dima kamu?? Tapi tanyaku tak ada jawabnya.
                   Setelah 2 minggu Adam menghilang tanpa kabar. Aku hanya bisa menangis..menangis.. dan menangis… segala keganjalan hati ku tuangkan dalam diary kesayanganku. Tapi semua itu tak membuatku lega, aku memang bukan gadis Alim yang shalatnya tak pernah bolong, tapi untuk masalah yang menimpaku jika tidak ku temukan penyelesaiannya aku mengadu pasa Tuhan tiap usai shalatku.
                   Siang ini begitu cerah walau memang tak secerah hatiku. Ku lirik arlojiku dengan perlahan. Jarum jam menunjuk pukul 09.20 WIB. Aku tak perlu khawatir Pak Sugi menghukumku, karena beliau tidak hadir. Jadi kuputuskan jam olahraga ku gantikan dengan renungan-renungan konyol yang akan membuatku depresi berat.
                   “sepanjang hari ini apa kamu akan menghabiskan waktu untuk menangisi pecundang itu?” Tanya Amel yang tiba-tiba muncul di hadapanku. Aku menatap Amel penuh Tanya. Adamkah yang ia maksud? Ahh… entahlah… Adam memang Pecundang. Ia brengsek membiarkanku mencintainya lalu ia mengacuhkan ku begitu saja.
                   “Laki-laki buaya !! setelah bosan denganmu dia mencari mangsa yang baru” Amel duduk di sampingku. “aku mengenalnya!! 3 tahun kami bersama, tidak mungkin dia mengkhianatiku. Kataku
Amel        : tapi kenyataannya ap?
Aku           : aku hanya tak tau dia dimana!
Amel        : intinya dia meninggalkanmu tanpa kabar. Bkn?
Aku           : ntahlah, mungkin kamu benar  L
                   Aku mendengus. Tidak tau karna apa aku begitu. Percaya pada Adam , mungkinkah ini cinta yang tulus?. “Kakakku bukan pengkhianat! Dia bukan buaya! Dan bukan pemain cinta!!” aku kenal suara itu. Leni, gadi8s itu sekelas denganku , dia adik kandungnya Adam. Aku tidak tau dia telah berdiri dibelakangku kini.
                    Amel beranjak “ memang kakakmu pengkhianat kn??!!”


“Jangan sembrono bicara jika tak kenal k’Adam dan kamu Tari!!! Jika kamu tidak percaya kak Adam lgi, berhentilah untuk menunggu..!!! kata Leni
                   “lhoo… kenapa jadi aku?? Aku hanya…!!
                   Sudahlah, supaya kamu percaya pada kak Adam, besok kamu ikut aku, kita bertemu kak Adam.
                   Leni meninggalkan aku dan Amel. Sepasang mataku menuju ke punggungnya, memandang tubuh itu, sungguh membuatku bingung kepalang tanggung. Betapa tidak. Dia yang begitu jutek kerus tiba-tiba berbicara padaku dan mengajakku bertemu Adam
***
                   Uuh.. minggu pagi yang menyegarkan. Tidak sabar aku menunggu Leni datang, tapi, ini konyol. Bukankah saat ini aku sedang benci Adam, tpi kenapa aku begitu bahagia saat ingin bertemu dengannya? Ini tidak boleh terjadi, aku harus sadar, saat ini aku marah dan kesal pada Adam.
                   Ku pandang langit yang cerah. Sesekali pula ku lirik arlojiku demi membunuh waktu. Dimana leni???
Leni           : sudah siap bertemu kak Adam??
                   Tiba-tiba leni sudah ada d sampingku. Aku menoleh
Aku           : kapan tibanya dan dimana munculnya?
Leni           : baru saja
Aku           : oh.. kita pergi sekarang??
Leni           : lebih cepat lebih baik
                   Leni berjalan di depan  sementara aku mengikutinya dari belakang
***
                   Sekitar 15 menit kami berjalan kai, akhirnya kami tiba di RS Citra Medika. Tapi, masalahnya kenapa Leni mengajakku kemari? Oh mungkin saat ini Adam praktek di RS ini, ku maklumi saja, karna laki-laki itu memangdari Fakultas Kedokteran
                   Leni membuka pintu kamar 036
                   “Apa Adam disni, Len??”
                   Leni mengangguk, ku ikuti ia masuk kedalam kamar itu. Awalnya aku heran, namun tiba-tiba mataku tertuju pada satu wajah yang mebuatku gemuruh di dadaku semakin menggebu dan ruang netraku melahirkan butiran-butiran bening.

                   Adam tersenyum. Tiba-tiba saja, jemarinya menyentuh tanganku. Ku rasakan jemarinya mengisi celah- celah jariku yang kosong. “terimakasih telah memberiku kekuatan untuk tetap bertahan. Aku baru tau betapa Allah SWT mencintaiku” ungkap Adam. Aku hanya membalas ungkapan itu dengan secuil senyuman. “emmhh…!!!” Leni mendehem “Ada aku disini” alku dan Adam beradu pandang, kami hanya tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Aku baru tau kehidupan ini sangatlah uni. Segalanya bisa berubah hanya karena CINTA.
Dengan pelan ku angkat langkahku mendekati pasien yang terbaring lmah tak berdaya yang semakin ku dekati, semakin jelas terlihat bahwa itu Adam. “sudah tau alas an kak Adam tak menemuimu? Tak memberimu kabar, dan tidak pernah menjemputmu?? Inilah alasannya” kata Leni
Aku           : adik dan teman macam apa kamu! Tega kamu sembunyikan ini dariku!!
Leni           : kak Adam yang memintaku untuk tidak membicarakan ini padamu”
Adam       : maafkan aku!
Aku           : kamu sudah sadar??
Adam       : aku sudah sadar sejak 4 hari yang lalu, ini hanya tidur biasa
                   Aku mendengus, sedikitpun air mataku tak terbendung. Sungguh, aku menyesal, laki-laki ini yang dulu menebar senyum tulus di hadapanku ketika hari-hari ku di dalam tangis. Dia membuat aku tau betapa pentingnya hidup. Tapi aku justru berburuk sangka padanya.
Aku           : maaf, aku tidak tau keadaanmu sperti ini, sebenarnya apa yang terjadi?
Leni           : kak Adam melakukan pengangkatan tumor di otak
Aku           : (aku memandang Adam) Tumor??
                   Adam mengangguk, bibirnya yang kering dan pucat itu, menepis ke arahku. Senyum itu yang dulu tak pernah kuragukan ketulusannya. Yang membuat aku trkadang tak bisa mengelak dari cintanya
Aku        : ini sebabnya kamu sering merasakan pusing saat bersamaku dan inikah yang membuatmu menjauhiku?
Adam    : Tari.. aku tidak bermaksud untuk menjauh, tapi aku tidak ingin kamu mengasihaniku
Aku        : ap?? Kasihan??? Dam.. yang aku rasakan ini adalah cinta, denganmu aku kuat!
Adam    : aku tidak ingin kamu sedih..
Aku        : 2 minggu tanpa kabarmu, itulah yang membuatku sedih